JAKARTA, - Rookie Gresini Racing Fabio Di Giannantonio mengucapkan bisa menghela pole position MotoGP pertamanya dalam home race merupakan mimpi yang menjadi nyata. Namun, ia tetap realistis melihat balapan GP Italia.
Baca Juga : Scedule MotoGP Italia 2022 Hari Ini
Fabio Di Giannantonio menganjuri kariernya dalam MotoGP di luar radar dengan Ducati Desmosedici spek tahun lalu. Pencapaian terbaiknya yaitu tamat P13 Grand Prix Prancis, tetapi P11 di Mandalika, Indonesia, berlaku kualifikasi terbaiknya.
Namun, milestone baru Betul-betul ditorehkan Di Giannantonio pada home race-nya di Lingkaran Mugello, Sabtu (28/5/2022). Sang rider menguntukkan suasana sulit kualifikasi pertama (Q1) untuk memuncaki sesi.
Lalu dalam Q2, Diggia, sapaannya, berhasil menggunakan pengetahuan tentang trek untuk dengan cara mengherankan menatah pole position dari rookie VR46 Racing Team Marco Bezzecchi, dengan reputasi 0,088 detik.
“Ini barang yang luar biasa, karena Anda tenggelam di sini, di Mugello, dan mengharapkan meraih rakitan yang baik kepada semua orang yang datang untuk Anda, semua dukungan yang Anda miliki di sini, dalam balapan kandang Anda,” ujar Di Giannantonio soal raihan pole-nya.
Selesai bisa mengemudikan prototipe MotoGP Ducati di Mugello saja ialah barang yang Luar biasa, dan dapat naik ke tempat terdepan yakni barang yang lebih gede Sedang. Ini hari luar biasa bagi saya.
“Salah satu idaman dalam hidup saya yaitu beruang di tempat paling baik dalam grid MotoGP, dan hari ini hamba mampu mencapainya di sini, Sangat luar biasa.”
Fabio Di Giannantonio mengisyaratkan tamat menurunkan Marc Marquez – yang mengonfirmasikan sudah kualifikasi bahwa GP Italia mungkin berlaku race finalnya masa ini karena dapat pembedahan tangan kanan masih – dan Jack Miller membantunya mendalami keadaan trek di Q1.
Itu pada karenanya membelanjai pembalap kelahiran Roma terselip merampas pole dalam Q2. Sekalipun sukses membekuk tempat start terdepan, Diggia tak yakin bisa mengonversinya menjadi kemenangan.
“Ya, tentunya dengan tahu singkat banyak lingkungan trek telah memodali saya. Pula meneladan Jack (Miller) dan Marc (Marquez) semasa Q1, yang rata rata ialah pembalap paling cepat dalam keadaan (basah) seperti ini,” ucap Diggia.
“Saya beruang di belakang mereka, saya mengecek bahwa limit ban sangat tinggi, benar saya bisa menjorokkan sangat keras agar bertambah cepat. Ini memberi saya Memotivasi, pengetahuan bahwa mungkin di Q2 untuk menekan tengah seperti itu.
“Untuk esok Pekan( tinggal tanda tanya. Hamba kaya di depan, melainkan jelas saat ini abdi tidak punya ketangkasan balapan (race pace) untuk menang. Ana bakal memverifikasi menikmati balapan, bersiung di lap-lap pertama, lalu kita lihat.
Ana lagi memiliki sesi pemanasan (warm up) untuk lebih mengetahui di mana status Abdi. Sejujurnya saya datang ke sini kecuali untuk memfokuskan kembali penampilan baik di Le Mans (GP Prancis).”
Posting Komentar