JAKARTA - Aleix Espargaro mengaku gagal paham mengapa Aprilia Racing terkesan lelet dalam menyepakati perpanjangan kontraknya untuk MotoGP 2023 dan 2024. Padahal, prestasinya pada awal musim ini melonjak tajam, bahkan sukses mempersembahkan kemenangan perdana mereka di Argentina pada April lalu.

Membela Aprilia sejak 2017, Espargaro jadi ujung tombak pengembangan RS-GP. Ia meraih kemenangan perdana Aprilia di Argentina pada April lalu, serta meraih empat platform dalam tujuh seri pertama musim ini. Ia bahkan sedang berada di peringkat kedua pada klasemen, hanya tertinggal 4 poin dari Fabio Quartararo.

Tak hanya itu, Espargaro juga menjadi tulang punggung Aprilia Racing dalam memuncaki klasemen tim. Berkat Espargaro yang finis ketiga dan Maverick Vinales yang finis ke-10 di Le Mans, pabrikan yang bermarkas di Noale, Italia itu kini unggul 6 poin atas Suzuki Ecstar, yang dibela Alex Rins dan Joan Mir.

Pasar 'Pembalap' dan Kompetisi yang Gila

Sayangnya, Espargaro dan Aprilia sampai kini belum mencapai kesepakatan soal kontrak baru. Padahal, negosiasi sudah mulai dijalankan tepat setelah rider Spanyol itu menang di Argentina. Kepada The Race, sang manajer pribadi, Albert Valera, juga menegaskan bahwa Espargaro tak meminta lonjakan besaran gaji yang masif.

"Entah apa yang sedang terjadi di sana. Entah apa yang harus saya katakan. Tapi ini tak memengaruhi saya. Saya tetap sangat senang dan menikmati masa ini. Ini bakal membantu saya untuk segera tahu apa yang memungkinkan bagi masa depan saya. Dengan begitu, saya bisa tenang," ujar Espargaro through Autosport, Selasa (17/5/2022).

"Tak ada yang bisa saya lakukan lebih dari ini. Ya, saya harus meraih kemenangan di tiap balapan, namun ini juga sangat sulit. Jadi, mengakhiri setiap balapan di platform adalah hal yang bisa saya lakukan. Tapi, 'pasar' pembalap saat ini memang gila, kompetisi musim ini gila, dan level performa para rider sungguh mengagumkan," lanjutnya.

Aprilia Akhirnya Hadirkan Motor Impian

Meski negosiasinya dengan Aprilia alot, Espargaro tetap mengacungkan jempol kepada para insinyurnya, yang akhirnya merakit engine RS-GP sesuai arahan dan keinginannya selama ini. "Jujur saja saya sulit berkata-individualized organization. Saya tak bisa menjelaskannya. Apa yang terjadi saat ini, saya tak benar memahaminya," ungkapnya.

"Saya sangat menikmati musim ini, saya punya engine impian. Saya meminta para insinyur untuk merakit engine ini seperti yang selalu saya impikan, dan mereka melakukannya. Kini, kami hanya empat poin di belakang Fabio, meraih 100 poin dalam tujuh balapan, serta memimpin klasemen tim. Ini gila!" tutup rider 32 tahun ini.

Espargaro dan para pembalap MotoGP lainnya akan kembali turun lintasan dalam MotoGP Italia di Sirkuit Mugello, yakni seri kandang Aprilia dan Ducati, pada 27-29 Mei 2022 mendatang.

Post a Comment

Game Slot Populer Bandarjitu

Game Slot Populer Bandarjitu

Portal Berita Olahraga Seluruh Dunia

Portal Berita Olahraga Seluruh Dunia